06 Maret 2010

Tips OK Saat Bercinta Agar Anak Jadi Putih

Mau punya anak putih, hitam, merah, biru, hijau atau ungu? Kalau mau yang putih, makanya pasangan suami istri harus bercinta diatas jam 5. Wah wejangan darimana lagi tuh? Assikalaibineng. Sebuah kitab kamasutra versi Bugis banyak membahas tentang hal ini.
Assikalaibineng adalah kitab seni bercinta yang mengajarkan ilmu menahan nafsu, melatih jiwa untuk tetap konsentrasi dan tak dikalahkan oleh hawa nafsu. Namun pada intinya, Assikalaibineng bukanlah lelaku atau taswawwuf untuk berhubungan badan, lebih dari itu assikalaibnineng adalah tahapan awal untuk membuat anak yang cerdas, beriman, memiliki fisik yang sehat. Inti dari ajaran ini adalah bagaimana membuat generasi pelanjut yang sesuai tuntutan agama.

Trus bagaimana bisa warna kulit anak dipengaruhi oleh tehnik bercinta atau persetubuhan dari pasangan suami istri?

Menurut apa yang tertulis di Assikalaibineng, terdapat hubungan antarawaktu bersetubuh dengan kualitas anak yang diperoleh dari hubungan tersebut. Contohnya seperti warna kulit anak.
Untuk memperoleh anak yang berkulit putih, persetubuhan sebaiknya dilakukan setelah isya karena jika persetubuhan dilakukan pada tengah malam atau sebelum shalat tahajjud, maka akan diperoleh anak yang berkulit hitam. Sementara itu untuk memperoleh anak yang warna kulitnya kemerah-merahan, persetubuhan dilakukan antara Isya dan tengah malam, dan untuk anak berkulit putih bercahaya, bersetubuhan dilakukan dengan memperkirakan berakhirnya masa terbit fajar di pagi hari atau lebih tepatnya dilakukan usai solat subuh, antara pukul 05.15 hingga pukul 06.00 jika itu waktu di Indonesia. Ini sekaligus supaya mempermudah mandi junub.

Secara khusus kitab ini adalah menuntut pihak suami sebagai inisiator dan mengingatkan kepada istri, agar menyesuaikan waktu tidur dengan keinginan melakukan persetubuhan. Sebab ternyata, persoalan waktu amat berdampak secara psikologis maupun biologis, terutama pihak istri.

Mau punya anak putih, hitam, merah, biru, hijau atau ungu? Kalau mau yang putih, makanya pasangan suami istri harus bercinta diatas jam 5. Wah wejangan darimana lagi tuh? Assikalaibineng. Sebuah kitab kamasutra versi Bugis banyak membahas tentang hal ini.
Assikalaibineng adalah kitab seni bercinta yang mengajarkan ilmu menahan nafsu, melatih jiwa untuk tetap konsentrasi dan tak dikalahkan oleh hawa nafsu. Namun pada intinya, Assikalaibineng bukanlah lelaku atau taswawwuf untuk berhubungan badan, lebih dari itu assikalaibnineng adalah tahapan awal untuk membuat anak yang cerdas, beriman, memiliki fisik yang sehat. Inti dari ajaran ini adalah bagaimana membuat generasi pelanjut yang sesuai tuntutan agama.

Trus bagaimana bisa warna kulit anak dipengaruhi oleh tehnik bercinta atau persetubuhan dari pasangan suami istri?

Menurut apa yang tertulis di Assikalaibineng, terdapat hubungan antarawaktu bersetubuh dengan kualitas anak yang diperoleh dari hubungan tersebut. Contohnya seperti warna kulit anak.
Untuk memperoleh anak yang berkulit putih, persetubuhan sebaiknya dilakukan setelah isya karena jika persetubuhan dilakukan pada tengah malam atau sebelum shalat tahajjud, maka akan diperoleh anak yang berkulit hitam. Sementara itu untuk memperoleh anak yang warna kulitnya kemerah-merahan, persetubuhan dilakukan antara Isya dan tengah malam, dan untuk anak berkulit putih bercahaya, bersetubuhan dilakukan dengan memperkirakan berakhirnya masa terbit fajar di pagi hari atau lebih tepatnya dilakukan usai solat subuh, antara pukul 05.15 hingga pukul 06.00 jika itu waktu di Indonesia. Ini sekaligus supaya mempermudah mandi junub.

Secara khusus kitab ini adalah menuntut pihak suami sebagai inisiator dan mengingatkan kepada istri, agar menyesuaikan waktu tidur dengan keinginan melakukan persetubuhan. Sebab ternyata, persoalan waktu amat berdampak secara psikologis maupun biologis, terutama pihak istri.

baca juga yang ini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

klasemen liga dunia